Bacalah artikel koran berikut
dan jawablah pertanyaan-pertanyaannya.
SEJARAH VAKSINASI
Mary Montagu adalah seorang wanita cantik. Dia mampu
bertahan hidup dari serangan cacar pada tahun 1715, tetapi hal tersebut
meninggalkan bekas luka berupa bopeng. Ketika tinggal di Turki pada tahun 1717,
dia mengamati metode inokulasi yang umumnya digunakan di sana. Perlakuan ini
meliputi penggoresan sejenis virus cacar yang lemah ke dalam kulit orang muda
yang sehat, yang kemudian menjadi sakit, tetapi dalam banyak kasus hanya sakit
ringan.
Mary sangat yakin terhadap keamanan metode inokulasi
tersebut sehingga dia mengijinkan anak laki-laki dan perempuannya untuk
diinokulasi.
Pada tahun 1796, Edward Jenner menggunakan metode
inokulasi tersebut pada penyakit cacar sejenis pada sapi, untuk menghasilkan antibodi melawan penyakit
cacar. Dibandingkan dengan inokulasi cacar, perlakuan ini memiliki efek samping
yang lebih kecil dan orang yang telah diberi perlakuan tidak dapat menginfeksi
lainnya. Perlakuan itu menjadi dikenal sebagai vaksinasi.
MARY MONTAGU (B2-22, B3-3, B5-62, B9-37) S477Q04 – 019
Berilah satu alasan anak-anak dan orang tua,
khususnya, disarankan untuk divaksinasi
melawan influenza (flu).
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
PENSKORAN mary montagu 4
Nilai Penuh
Kode 1: Jawaban mengacu pada anak-anak dan
orang tua memiliki sistem
kekebalan yang lebih lemah dibandingkan terhadap orang lainnya, atau
yang mirip.
Catatan Penskoran: Alasan yang diberikan
harus mengacu pada orang muda dan/atau tua secara
khusus – tidak pada setiap orang secara umum. Juga, jawaban harus
menunjukkan, secara langsung atau tidak langsung, bahwa orang-orang ini
memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah daripada orang lain – tidak hanya
mereka “lebih lemah” secara umum.
· Orang-orang ini
memiliki ketahanan yang kurang sehingga mudah sakit.
· Anak-anak dan
orang tua tidak mampu melawan penyakit semudah yang lainnya.
· Mereka
berpeluang terserang flu lebih besar.
· Jika mereka
terserang flu, pengaruhnya akan lebih buruk.
· Karena
anak-anak dan orang tua sangat lemah.
· Orang tua lebih
mudah sakit.
Tidak Ada Nilai
Kode 0: Jawaban lain.
· Supaya mereka
tidak terserang flu.
· Mereka lemah.
· Mereka
membutuhkan bantuan untuk melawan flu.
Kode 9: Kosong.
HUJAN ASAM
Di bawah ini adalah foto dari
patung-patung yang disebut Caryatids yang dibangun di atas Acropolis di Athena
lebih dari 2500 tahun lalu. Patung-patung ini terbuat dari sejenis batuan yang
disebut marmer. Marmer tersusun dari kalsium karbonat.

Pada tahun 1980, patung-patung yang asli dipindahkan ke dalam museum Acropolis dan diganti oleh replikanya. Patung-patung aslinya rusak termakan hujan asam.
HUJAN
ASAM (B1-18, B9-30, B10-61, B12-43) S485Q02 – 0129
Hujan normal sedikit bersifat
asam karena telah menyerap gas karbon dioksida dari udara. Hujan asam bersifat
lebih asam daripada hujan normal karena selain menyerap karbon dioksida, juga
gas-gas lain seperti sulfur oksida dan nitrogen oksida.
Dari manakah datangnya sulfur
oksida dan nitrogen oksida ini?
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
PENSKORAN HUJAN ASAM 2
Nilai Penuh
Kode 2: Dari gas buang (knalpot) kendaraan bermotor, cerobong pabrik,
pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara, gas-gas dari gunung
berapi atau dari bahan-bahan lainyang sejenis.
· Pembakaran batu
bara dan gas.
· Oksida-oksida
dalam udara berasal dari pencemaran dari
pabrik dan industri.
· Gunung-gunung
berapi.
· Asap dari
pembangkit tenaga listrik. (”Pembangkit listrik” termasuk pembangkit listrik
yang membakar bahan bakar fosil).
· Berasal dari
pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur dan nitrogen.
Nilai Sebagian
Kode 1: Jawaban yang termasuk
benar maupun salah dari sumber-sumber polusi.
· Bahan bakar
fosil dan pembangkit listrik tenaga nuklir. (pembangkit listrik tenaga nuklir
bukanlah sumber hujan asam).
· Oksida-oksida
berasal dari ozon, atmosfer dan meteor yang jatuh ke bumi. Juga pembakaran
bahan bakar fosil.
Jawaban-jawan
yang mengacu pada “polusi”, tetapi tidak menyebutkan sumber polusi yang
menyebabkan hujan asam.
·
Polusi.
· Lingkungan
secara umum, atmosfer tempat kita hidup, misalnya polusi.
· Pembentukan
gas, polusi, kebakaran, rokok. (Ini tidak jelas apa yang dimaksud dengan
“pembentukan gas”, “kebakaran” tidak cukup spesifik; asap rokok tidak berarti
sebagai penyebab hujan asam.)
· Polusi seperti
dari pembangkit listrik tenaga nuklir.
Catatan Penskoran: Hanya menyebutkan “polusi” cukup diberi kode 1. Beberapa contoh yang
menyertai hanya digunakan untuk melihat jawaban tersebut pantas diberi kode 2.
Tidak Ada Nilai
Kode 0: Jawaban lain, termasuk jawaban yang tidak menyebutkan “polusi”
dan tidak memberikan penyebab hujan asam yang berarti.
· Gas-gas itu
berasal dari plastik.
· Secara alamiah
terdapat dalam udara.
· Rokok.
· Batu bara dan
minyak. (Tidak cukup spesifik – tidak
mengacu pada “pembakaran”.)
· Pembangkit
listrik tenaga nuklir.
· Limbah
industri. (Tidak cukup spesifik)
Kode 9: Kosong.
Dampak dari hujan asam terhadap marmer dapat dicontohkan dengan cara
meletakkan kepingan marmer di dalam asam
cuka semalaman. Cuka dan hujan asam memiliki tingkat keasaman yang kira-kira
sama. Ketika kepingan marmer diletakkan di dalam asam cuka, terbentuk gelembung
gas. Massa dari kepingan marmer kering dapat ditentukan sebelum dan setelah
percobaan.
HUJAN
ASAM (B1-20, B9-32, B10-63, B12-45) S485Q05 – 0129
Siswa yang melakukan percobaan
di atas juga meletakkan kepingan marmer ke dalam air suling semalaman.
Jelaskan alasan siswa itu
memasukkan langkah ini di dalam percobaannya.
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
PENSKORAN HUJAN ASAM 5
Nilai Penuh
Kode 2: Untuk menunjukkan bahwa asam (cuka) diperlukan untuk reaksi.
· Untuk
memastikan bahwa air hujan memang bersifat asam seperti hujan asam yang
menyebabkan reaksi ini.
· Untuk melihat
adanya alasan lain untuk lubang-lubang pada kepingan marmer.
· Karena ini menunjukkan
bahwa kepingan marmer tidak bereaksi dengan semua cairan karena air adalah
netral.
Nilai Sebagian
Kode 1: Untuk membandingkan percobaan cuka dan marmer, tetapi tidak
menjelaskan bahwa ini terjadi untuk menunjukkan bahwa asam (cuka) diperlukan
untuk reaksi.
· Untuk
membandingkan dengan tabung reaksi lain.
· Untuk ,melihat
apakah kepingan marmer berubah di dalam air murni.
· Siswa
menyertakan langkah ini untuk menunjukkan apa yang terjadi ketika hujan normal
pada marmer.
· Karena air
suling tidak asam.
· Untuk berperan
sebagai kontrol.
· Untuk melihat
perbedaan antara air normal dan air asam (cuka).
Tidak Ada Nilai
Kode 0: Jawaban lain.
· Untuk
menunjukkan bahwa air suling bukanlah asam.
Kode 9: Kosong.
No comments:
Post a Comment