Thursday, April 10, 2025

Contoh 4 Soal PISA -SAINS

 

MARY MONTAGU

       Bacalah artikel koran berikut dan jawablah pertanyaan-pertanyaannya.

SEJARAH VAKSINASI

Mary Montagu adalah seorang wanita cantik. Dia mampu bertahan hidup dari serangan cacar pada tahun 1715, tetapi hal tersebut meninggalkan bekas luka berupa bopeng. Ketika tinggal di Turki pada tahun 1717, dia mengamati metode inokulasi yang umumnya digunakan di sana. Perlakuan ini meliputi penggoresan sejenis virus cacar yang lemah ke dalam kulit orang muda yang sehat, yang kemudian menjadi sakit, tetapi dalam banyak kasus hanya sakit ringan.

Mary sangat yakin terhadap keamanan metode inokulasi tersebut sehingga dia mengijinkan anak laki-laki dan perempuannya untuk diinokulasi.

Pada tahun 1796, Edward Jenner menggunakan metode inokulasi tersebut pada penyakit cacar sejenis pada sapi,  untuk menghasilkan antibodi melawan penyakit cacar. Dibandingkan dengan inokulasi cacar, perlakuan ini memiliki efek samping yang lebih kecil dan orang yang telah diberi perlakuan tidak dapat menginfeksi lainnya. Perlakuan itu menjadi dikenal sebagai vaksinasi.

MARY MONTAGU (B2-22, B3-3, B5-62, B9-37)                                                   S477Q04 – 019

Berilah satu alasan anak-anak dan orang tua, khususnya,  disarankan untuk divaksinasi melawan influenza (flu).

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

PENSKORAN mary montagu 4

Nilai Penuh 

Kode 1:     Jawaban mengacu pada anak-anak dan orang tua memiliki sistem  kekebalan yang lebih lemah dibandingkan terhadap orang lainnya, atau yang mirip.

Catatan Penskoran: Alasan yang diberikan harus mengacu pada orang muda dan/atau tua secara khusus – tidak pada setiap orang secara umum. Juga, jawaban harus menunjukkan, secara langsung atau tidak langsung, bahwa orang-orang ini memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah daripada orang lain – tidak hanya mereka “lebih lemah” secara umum.

·   Orang-orang ini memiliki ketahanan yang kurang sehingga mudah sakit.

·   Anak-anak dan orang tua tidak mampu melawan penyakit semudah yang lainnya.

·   Mereka berpeluang terserang flu lebih besar.

·   Jika mereka terserang flu, pengaruhnya akan lebih buruk.

·   Karena anak-anak dan orang tua sangat lemah.

·   Orang tua lebih mudah sakit.

Tidak Ada Nilai 

Kode 0:     Jawaban lain.

·   Supaya mereka tidak terserang flu.

·   Mereka lemah.

·   Mereka membutuhkan bantuan untuk melawan flu.

Kode 9:     Kosong.

 

 

 

HUJAN ASAM

 

Di bawah ini adalah foto dari patung-patung yang disebut Caryatids yang dibangun di atas Acropolis di Athena lebih dari 2500 tahun lalu. Patung-patung ini terbuat dari sejenis batuan yang disebut marmer. Marmer tersusun dari kalsium karbonat.



Pada tahun 1980, patung-patung yang asli dipindahkan ke dalam museum Acropolis dan diganti oleh replikanya. Patung-patung aslinya rusak termakan hujan asam.

HUJAN ASAM (B1-18, B9-30, B10-61, B12-43)                                                S485Q02 – 0129

Hujan normal sedikit bersifat asam karena telah menyerap gas karbon dioksida dari udara. Hujan asam bersifat lebih asam daripada hujan normal karena selain menyerap karbon dioksida, juga gas-gas lain seperti sulfur oksida dan nitrogen oksida.

Dari manakah datangnya sulfur oksida dan nitrogen oksida ini?

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

PENSKORAN HUJAN ASAM 2

Nilai Penuh

Kode 2:     Dari gas buang (knalpot) kendaraan bermotor, cerobong pabrik, pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara, gas-gas dari gunung berapi atau dari bahan-bahan lainyang sejenis.

·   Pembakaran batu bara dan gas.

·   Oksida-oksida dalam udara berasal dari pencemaran  dari pabrik dan industri.

·   Gunung-gunung berapi.

·   Asap dari pembangkit tenaga listrik. (”Pembangkit listrik” termasuk pembangkit listrik yang membakar bahan bakar fosil).

·   Berasal dari pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur dan nitrogen.

Nilai Sebagian

Kode 1:     Jawaban yang termasuk  benar maupun salah dari sumber-sumber polusi.

·   Bahan bakar fosil dan pembangkit listrik tenaga nuklir. (pembangkit listrik tenaga nuklir bukanlah sumber hujan asam).

·   Oksida-oksida berasal dari ozon, atmosfer dan meteor yang jatuh ke bumi. Juga pembakaran bahan bakar fosil.

Jawaban-jawan yang mengacu pada “polusi”, tetapi tidak menyebutkan sumber polusi yang menyebabkan hujan asam.

·   Polusi.

·   Lingkungan secara umum, atmosfer tempat kita hidup, misalnya polusi.

·   Pembentukan gas, polusi, kebakaran, rokok. (Ini tidak jelas apa yang dimaksud dengan “pembentukan gas”, “kebakaran” tidak cukup spesifik; asap rokok tidak berarti sebagai penyebab hujan asam.)

·   Polusi seperti dari pembangkit listrik tenaga nuklir.

Catatan Penskoran:  Hanya menyebutkan “polusi” cukup diberi kode 1. Beberapa contoh yang menyertai hanya digunakan untuk melihat jawaban tersebut pantas diberi kode 2.

Tidak Ada Nilai

Kode 0:     Jawaban lain, termasuk jawaban yang tidak menyebutkan “polusi” dan tidak memberikan penyebab hujan asam yang berarti.

·   Gas-gas itu berasal dari plastik.

·   Secara alamiah terdapat dalam udara.

·   Rokok.

·   Batu bara dan minyak. (Tidak cukup spesifik – tidak mengacu pada “pembakaran”.)

·   Pembangkit listrik tenaga nuklir.

·   Limbah industri. (Tidak cukup spesifik)

Kode 9:     Kosong.

 

Dampak dari hujan asam terhadap marmer dapat dicontohkan dengan cara meletakkan  kepingan marmer di dalam asam cuka semalaman. Cuka dan hujan asam memiliki tingkat keasaman yang kira-kira sama. Ketika kepingan marmer diletakkan di dalam asam cuka, terbentuk gelembung gas. Massa dari kepingan marmer kering dapat ditentukan sebelum dan setelah percobaan.

HUJAN ASAM (B1-20, B9-32, B10-63, B12-45)                                                S485Q05 – 0129

Siswa yang melakukan percobaan di atas juga meletakkan kepingan marmer ke dalam air suling semalaman.

Jelaskan alasan siswa itu memasukkan langkah ini di dalam percobaannya.

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

PENSKORAN HUJAN ASAM 5

Nilai Penuh

Kode 2:     Untuk menunjukkan bahwa asam (cuka) diperlukan untuk reaksi.

·   Untuk memastikan bahwa air hujan memang bersifat asam seperti hujan asam yang menyebabkan reaksi ini.

·   Untuk melihat adanya alasan lain untuk lubang-lubang pada kepingan marmer.

·   Karena ini menunjukkan bahwa kepingan marmer tidak bereaksi dengan semua cairan karena air adalah netral.

Nilai Sebagian

Kode 1:     Untuk membandingkan percobaan cuka dan marmer, tetapi tidak menjelaskan bahwa ini terjadi untuk menunjukkan bahwa asam (cuka) diperlukan untuk reaksi.

·   Untuk membandingkan dengan tabung reaksi lain.

·   Untuk ,melihat apakah kepingan marmer berubah di dalam air murni.

·   Siswa menyertakan langkah ini untuk menunjukkan apa yang terjadi ketika hujan normal pada marmer.

·   Karena air suling tidak asam.

·   Untuk berperan sebagai kontrol.

·   Untuk melihat perbedaan antara air normal dan air asam (cuka).

Tidak Ada Nilai

Kode 0:     Jawaban lain.

·   Untuk menunjukkan bahwa air suling bukanlah asam.

Kode 9:     Kosong.

No comments:

Post a Comment

CONTOH SOAL ANBK

  Soal  ANBK SMP  2025  Numerasi Matematika   Kelas 8 dan Kunci Jawaban sumber : https://www.tribunnews.com/pendidikan/2025/08/09/60-soal-an...